Pekanbaru, (GM) – Komisi V DPRD Riau menggelar rapat dengar pendapat bersama Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Provinsi Riau membahas keikutsertaan 29 cabang olahraga (cabor) dalam perhelatan PON Papua pada Oktober 2021 mendatang.
Wakil Ketua DPRD Riau, Agung Nugroho mengatakan, terkait banyaknya laporan yang masuk Ke DPRD Riau prihal anggaran untuk persiapan menghadapi PON sampai saat ini belum diberikan oleh KONI kepada setiap Cabor menjadi perhatian serius para wakil rakyat.
“ada beberapa kendala yang tengah dihadapi KONI Riau. Diantaranya terkait anggaran yang diminta untuk segera dicairkan mengingat pelaksanaan PON sudah semakin dekat. Oleh sebab itu hari ini kami memanggil KONI beserta seluruh perwakilan Cabor yang akan bertanding, “ujar Agung kepada awak media.
Pihaknya berharap kepada pemerintah dalam hal ini Dispora Riau untuk segera melakukan penyaluran seluruh anggaran yang dibutuhkan KONI untuk para atlet yang akan bertandi di PON Papua Nanti.
“kita boleh hati-hati dalam penggunaaan dana, namun kita tidak boleh takut untuk menganggarkannya jika sesuai juknis, karna setiap cabor yang ada di KONI ini harus di berikan perhatian serius dari pemerintah. Kita berharap Dispora tidak menghambat penyaluran dana atlet yang akan bertanding nanti, “ungkapnya
Hal senada juga disampaikan Ketua Komisi V DPRD Riau Eddy Yatim. Seusai melakukan rapat bersama KONI, Dirinya menyampaikan bahwa Komisi V sudah menyetujui alokasi anggaran untuk KONI Riau senilai Rp35,745 miliar pada tahun ini, dengan tambahan silpa tahun berjalan sebesar Rp5 miliar. Itu artinya total sekitar Rp 40,745 miliar pos anggaran pada 2021 yang difokuskan untuk keikutsertaan dalam PON Papua.
“Memang, saat ini pola pencairan anggaran berbeda dari sebelumnya. Anggarannya melekat di Dispora, jadi mereka (KONI) mengajukan. Kalau dulu kan hibahnya beda, KONI yang pegang uangnya langsung,” sebut Politisi Demokrat ini.
Eddy mengatakan, salah satu akibat keterlambatan pencairan dana tersebut, pihak PON Papua menyurati KONI Riau terkait pembayaran booking base camp atlet Riau.
“Pihak PON Papua menyurati, kalau sampai akhir bulan ini tidak diserahkan uang bookingnya, mereka akan dialihkan ke provinsi lain. Kan ada 34 provinsi yang berebut tempat,” kata dia.
Eddy meminta agar Gubernur Riau Syamsuar memberikan perhatian khusus atas persoalan ini. “Berharap ini dapat perhatian dari pak Gubernur sehingga mempercepat proses penganggaran tanpa mengabaikan aturan yang berlaku,” ucap Eddy.
Besar harapannya para atlet yang bertanding dapat mengharumkan nama daerah dengan prestasi yang diraih. “Target KONI atlet Riau masuk 10 besar dari 29 Cabor yang dipertandingkan,” ucapnya.
Sementara itu, Pelaksana tugas (Plt) Ketua KONI Riau, Raja Marjohan Yusuf mengatakan dalam rapat itu, pihaknya berharap DPRD Riau dapat menfasilitasi terkait percepatan pencairan dana dengan catatan tidak menabrak aturan yang berlaku.
“Kita perlu percepatan pencairan anggaran, karena waktu sudah sangat dekat apalagi mereka (atlet) sudah ada yang berangkat try out, try camp dan sebagainya. Perlu kehati-hatian tapi juga perlu percepatan, kita jangan sampai nabrak aturan,” sebutnya. ***