Selat Panjang, (GM) — Syahrul Aidi didampingi oleh balai kementerian terkait, Wabup Meranti AKBP (Purn) Asmar, Sekda Meranti Kamsol beserta jajaran pejabat eselon 2 Pemkab Kepulauan Meranti. mengunjungi secara langsung beberapa lokasi usulan pembangunan Kabupaten Meranti tahun 2022 mendatang.
Kunjungan itu dilaksanakan pada Rabu (4/8/2021) dari pagi hingga sorenya. Kedatangan beliau disambut antusias oleh pegawai institusi terkait.
Kunjungan awal, Syahrul Aidi meninjau kondisi SDN 02 Selat Panjang yang merupakan sekolah penerima bantuan tahun 2022. Syahrul Aidi puas dengan hasil pengerjaan pembangunannya.
Setelah dari SDN 02 Selat Panjang, Syahrul Aidi beserta rombongan langsung ke SD 9 Selat Panjang Dorak. Kondisi sekolah ini masih kayu dengan ‘antai yang sudah pecah dan fasilitas yang tidak layak.
Salah satu sekolah yang ditemukan dalam kondisi yang sangat parah ditemukan oleh Syahrul Aidi yaitu SD 5 Tanjung.
“Miris sekali melihat sekolah ini. Dinding, lantai, halaman, atap, loteng, tidak baik. Apalagi sekolah ini selalu jadi langganan banjir atau pasang air laut. Dan saya minta agar sekolah ini benar-benar dimasukkan usulan” katanya disela-sela kunjungan tersebut.
Usai meninjau beberapa sekolah, Rombongan melanjutkan peninjauan Sistem Pengadaan Air Minum (SPAM) Lalang yang kondisinya sudah parah dan perlu kelola ulang. Menurut Agustiono, Kabid Cipta Karya Dinas PUPR Pemkab Meranti, SPAM Lalang ini sudah terbengkalai sejak Kepulauan Meranti berpisah dari Kabupaten Bengkalis.
“Saat ini Kepulauan Meranti memiliki 7 SPAM. 5 yang beroperasi dan 2 yang tidak. Kita berharap pak Syahrul Aidi dapat memperjuangkan agar 2 SPAM ini kembali beroperasi karena air adalah hal penting bagi masyarakat Meranti” katanya.
Sementara Syahrul Aidi usai peninjauan menyampaikan bahwa Kepulauan Meranti telah menerima perbaikan sekolah sebanyak 18 sekolah pada tahun 2020 dan untuk tahun 2022 akan dia perjuangkan kembali 11 sekolah.
Kemudian dia juga akan mengusulkan pada tahun depan perbaikan SPAM Lalang, Kotaku, Bedah Rumah, Pisew. Sementara untuk jalan aspal, dia belum bisa mengusulkan pembangunan atau perbaikan.
“Karena ternyata di Meranti ini tidak ada jalan nasional. Nanti kita coba lihat regulasi apakah di Selat Panjang ini dapat kita usulkan satu ruas jalan nasional karena kepulauan Meranti ini merupakan daerah dengan 3T yaitu terluar, tertinggal dan terisolir. Mudah-mudah pihak kementerian mau menerimanya sehingga anggaran pusat dapat membantu perbaikan jalan disini” terang Syahrul Aidi.
AKBP (Purn) Asmar selaku Wabup Meranti yang turut mendampingi Syahrul Aidi saat itu sangat berharap beliau dapat memprioritaskan Kepulauan Meranti dalam usulan pembangunan melalui dana pusat. Karena saat ini APBD Meranti sangat kecil. ***