Sewitri Himbau Masyarakat Tak Khawatir Konsumsi Hewan Ternak Pasca Adanya Wabah LSD Di Riau

Pekanbaru, galamedia.co.id — Menteri Pertanian RI menetapkan tujuh Kabupaten Kota di Provinsi Riau terkena wabah penyakit kulit berbenjol atau lumpy skin disease (LSD), yang terjadi pada hewan ternak sapi dan kerbau diantaranya Kabupaten Indragiri hulu, Pelalawan,siak Sri Indrapura, Indragiri hilir, Kampar, Bengkalis dan Kota Dumai.

Terkait hal tersebut, Legislator DPRD Riau Sewitri menghimbau kepada Dinas peternakan disetiap Kabupaten Kota untuk gencar melakukan sosialisasi kepada peternak dan masyarakat ditujuh daerah tersebut agar penyakit ini tidak menular kehewan ternak lainnya.

“Kita meminta kepada dinas terkait untuk gencar dan dan sering memberikan edukasi dan sosialisasi kepada pemilik ternak, agar memperhatikan setiap hewan ternak yang mereka miliki. jika terdapat ciri-ciri penyakit tersebut segera laporkan kepada dinas terkait agar cepat di ditangani,”ujar Anggota Komisi II DPRD Riau ini.

Selain sosialisasi, menurut politisi Golkar Riau ini, pemberian vaksinasi rutin dan dukungan dari seluruh pihak juga diperlukan agar penyebaran penyakit tersebut dapat segera diatasi, sehingga tidak meluas ke daerah lainnya. Dan dirinya juga menghimbau kepada pemilik hewan ternak agar hewan yang masih sakit tidak untuk diperjualbelikan,dilepas liarkan atau dipotong terlebih dahulu.

“Selalu memantau dan melakukan vaksinasi kepada hewan ternak yang ada di setiap kabupaten kota dianggap perlu agar menimalisir terjadinya dampak penyebaran penyakit kulit tersebut. Oleh sebab itu, disini peran penting pemerintah sangat diperlukan agar masyarakat tidak merasa was-was untuk mengkonsumsi daging hewan ternak yang berasal dari Riau,”ungkapnya.

Anggota Komisi II DPRD Riau ini juga mengatakan, masyarakat tidak perlu khawatir dengan kasus LSD tersebut,sebab daging yang dijual di masyarakat, selama memiliki Nomor Kontrol Veteriner (NKV) atau berasal dari rumah potong hewan yang memiliki NKV pasti telah diperiksa kesehatannya sebelum ternaknya dipotong dan setelah dipotong.

“Jadi masyarakat tidak usah khawatir atau ragu untuk membeli dan mengkonsumsi daging sapi/kerbau,” imbuhnya. (Dhi)

Tinggalkan pesanan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.