Ribuan Siswa Diterima Pasca PPDB Ditutup, Pimpinan DPRD Sarankan Wali Murid yang Merasa Dicurangi Lapor Polisi
PEKANBARU, Galamedia.co.id – Pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) telah ditutup. Namun begitu, belakangan ribuan peserta didik baru yang sebelumnya tidak lolos PPDB, tiba-tiba saja dimasukan oleh Disdik Provinsi.
Hal ini menjadi tanda tanya besar oleh Wakil Ketua DPRD Riau Agung Nugroho.
Karena dalam penetapan penerimaan siswa jalur “belakang” ini, menurut Agung Nugroho Disdik sama sekali tidak memiliki landasan aturan. Apalagi PPDB telah resmi ditutup. Maka dari itu, dalam waktu dekat ini dirinya akan langsung turun dan mengajak pihak Inspektorat Provinsi Riau untuk mengecek langsung apa yang sedang terjadi.
“Kemaren kan PPDB sudah ditutup ya. Tiba-tiba saya dapat informasi ada ratusan murid yang direkomendasikan Disdik Provinsi masuk ke salah satu SMAN favorit. Nah wali murid lain mengadu ke saya, mempertanyakan apa landasan ratusan murid itu masuk? Sedangkan kok ada siswa lain yang dekat dari sana tidak diterima,” ungkap Agung, Selasa (19/7/2022).
Ditambahkan dia, aduan wali murid yang ia terima sampai dengan saat itu tidak hanya 1 atau 2 orang saja. Namun sudah belasan wali murid mengadu. Ia khawatir bila hal ini dibiarkan maka akan mendatangkan kecemburuan sosial. Sehingga mendatangkan ketidakpercayaan masyarakat terhadap mekanisme PPDB.
“Logikanya begini, ada penerimaan siswa melalui PPDB. Dari sana ada beberapa jalur. Jalur zonasi, jalur prestasi dan jalur siswa tidak mampu. Nah, yang masuk belakangan ini jalur mana? Kok bisa? Landasan aturannya apa?” tanya Agung heran.
Terakhir, pria yang juga menjabat Ketua DPD Demokrat Riau ini meminta dengan tegas agar Disdik Provinsi transparan dalam menjalankan PPDB. Kepada wali murid yang merasa dirugikan atau dicurangi, ia meminta agar melapor langsung ke Polisi atas dugaan permainan yang dilakukan oleh pihak Disdik Provinsi Riau.
“Bagaimana dunia pendidikan kita bisa berkualitas, bila caranya seperti ini. Kasian banyak murid yang benar-benar dekat dengan sekolahnya tidak diterima karena Disdik yang serampangan. Wali murid yang merasa dicurangi saya minta lapor Polisi saja. Karena udah enggak benar ini,” pungkasnya.