Pekanbaru, (GM) — Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo Presiden didampingi Gubernur Riau Syamsuar,menyerahkan 41 Surat Keputusan (SK) Perhutanan Sosial untuk 20.890 kepala keluarga (KK).
SK tersebut mencakup pengelolaan lahan seluas 73.670 hektare lahan yang berupa 39 SK hutan desa dan hutan kemasyarakatan serta 2 hutan adat pada 9 kabupaten dan 10 KPH di Provinsi Riau.
Penyerahan sertifikat ini berlangsung di Taman Hutan Raya (Tahura) Sultan Syarif Hasyim Provinsi Riau, Jumat (21/02/2020) yang disaksikan oleh berbagai elemen masyarakat.
Selain Presiden Joko Widodo dan Gubri, turut hadir Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya Bakar, Menteri PUPR Mochamad Basuki Hadimuljono, serta Bupati/Walikota se Provinsi Riau.
Joko Widodo menjelaskan, penyerahan sertifikat kehutanan sosial ini bertujuan untuk memacu pertumbuhan ekonomi masyarakat dengan memanfaatkan hutan sebagai penopang kehidupan.
“Alhamdulillah SKnya sudah dipegang masyarakat, sisa hutan rakyat akan kita usahakan dalam lima tahun ke depan segera diserahkan ke rakyat,” ucapnya.
Ia juga menegaskan, dari 12,7 juta hektare hutan yang ada di Indonesia, empat juta lebih telah diterbitkan sertifikatnya dan telah diserahkan kepada masyarakat yang tinggal di sekitar hutan tersebut, baik itu hutan adat, hutan lindung atau kawasan hutan lainnya.
“Tentunya kalau sudah diserahkan dikelola dan dijadikan lahan produktif menunjang perekonomian,” terangnya.
Dalam pertemuan tersebut, Jokowi juga bermaksud akan segera menyelesaikan segala persoalan sengketa hutan dan lahan yang terjadi di masyarakat, sehingga ke depannya tidak ada lagi perselisihan yang mengakibatkan permusuhan berkepanjangan di masyarakat.
“Banyak yang mengadu ke saya, bahkan sampai sudah 20 tahun bersengketa. Ini kita usahakan untuk kita cari titik tengahnya,” tutupnya.
Selain pembagian SK juga dilakukan penanaman sebanyak 1.000 pohon di lokasi Tahura Sultan Syarif Hasyim oleh masyarakat dan Pramuka.
KLHK juga membagikan bibit gratis KBD dan bibit produktif kepada masyarakat sebanyak 40.000 batang.
Melalui pembagian bibit gratis, selain pemulihan lahan juga untuk meningkatkan pendapatan masyarakat sekitar. Ini terus kita lakukan di berbagai daerah se-Indonesia. (Adv)