Wagubri Apresiasi Terobosan Jefry Noer, Sulap Ratusan Hektar Lahan Jadi Sektor Agrobisnis Terpadu Di Kampar

Kampar, (GM) — Wakil Gubernur Riau Eddy Natar Nasution mengapresisasi dibukanya Pondok Pesantren Internasional Program – Insan Cendikia Boarding School (IP-ICBS) Provinsi Riau yang dalam waktu dekat akan menerima pendaftaran ratusan santri dan calon Tahfidz Alquran.

Edy Natar mengatakan, Pondok Pesantren (IP-ICBS) salah satu Lembaga pendidikan Pesantren terpadu yang didirikan sebagai lembaga pembelajaran untuk pembentukan karakter para santrinya. Dirnya juga berharap kehadiran IP-ICBS Riau dapat meregenerasi para ulama dan penghafal quran yang berakhlak baik dan berprestasi dari lulusan Ponpes ini.

Jefry Noer Saat Memperlihatkan Keramba Ikan Miliknya Di Kampung Agrowisata Tiga Dara

Selain itu, terkait terobosan-trobsan ekonomi kreatif yang digagas oleh Mantan Bupati Kampar dua priode ini. Menurutnya, inovasi ini harus diedukasikan kepada masyarakat luas sebagai penggerak perekonomian, terutama dimasa pandemi seperti sekarang ini.

“Saya menganggap konsep ini sangat luar biasa. Bisa memadukan dua sektor, ada perkebunan, perikanan, perternakan, dan ada pesantren. Saya mengapresiasi terobosan pak Jefry ini. Soal ekonomi kreatifnya, ini harus diinformasikan kepada masyarakat. Kalau masyarakat bisa memanfaatkan lahan mereka seperti yang dilakukan pak Jefry. Ini potensinya luar biasa. Apalagi perkebunan salah-satu sektor yang tidak terdampak saat pandemi,” Ujar Wagubri.

Wagubri Mencicipi Anggur Di Kampung Agro Wisata Tiga Dara

Mantan Komandan Korem 031 Wira Bima tersebut juga meyakini seiring berjalannya waktu, Kolaborasi antara Ponpes dan konsep agrobisnis yang inovatif, mulai dari pertanian, peternakan dan perikanan akan berkembang dengan pesat.

“Kalau contoh-contoh seperti yang dilakukan Pak Jefry dapat dikelola dan ditiru oleh masyarakat kita dengan baik, pasti pontensi yang dihasilkan akan luar biasa. Karna salah satu sektor yang tidak terpengaruh dimasa pandemi saat ini, yaa pertanian. Saya yakin aura tiga dara kedepan akan keluar, “kata Wagubri.

Wagubri Tinjau Lokasi Bioflok Ikan Nila

Jefry Noer didampingi istrinya yang merupakan Anggota DPRD Riau Eva Yuliana turut mengajak Wagubri dan rombongan mengelilingi Tiga Dara. Menunjukan perkebunan anggur, kalengkeng, matoa, kurma dan lainnya. Kemudian juga memperlihatkan budidaya ulat maggot sebagai pakan ternak, proses pembuatan urine dan kotoran sapi menjadi bahan bakar biogas, budidaya arwana dan bioflog ternak lele.

“Saya mengucapkan terimakasih kepada Pak Wagub yang sudah meluangkan waktunya untuk mengunjungi Kampung Agrowisata Tiga Dara. Mudah-mudahan ada perhatian pemerintah terhadap oertanian terpadu ini, dan masyarakat bisa menirunya untuk penggerak roda perekonomian ditengah-tengah masyarakat, “ungkap Jefry kepada awak media.

Wagubri Beserta Rombongan Usai Santap Mie Rebus Yang Dimasak Menggunakan Biogas Urin Sapi

Sebagai informasi Jefry Noer, sebagai pemilik Kampung Wisata Tiga Dara sangat konsen untuk memanfaatkan potensi agrobisnis di lahan ratusan hektar miliknya tersebut. Salah satu yang tengah dikembangkan yakni budidaya ulat maggot sebagai pakan ikan lele.

Ulat maggot larva dari lalat Black Soldier Fly (BSF) memiliki banyak kegunaan salah satunya untuk pakan ikan lele. Dengan harga yang murah jadi cara menghemat pengeluaran untuk pembelian pakan, selain itu kandungan protein yang tinggi berguna untuk mempercepat pembesaran hewan ternak.

“Ulat maggot baru kita kembangkan selama tiga bulan ini. Kedepa kita akan maksimalkan agar panen bisa 300 kilogram pehari. Kalau dibeli Rp8000 per kilogram oleh perikanan kita sudah bisa dapat Rp2,4 juta perhari loh,” Ungkapnya.

Budidaya maggot merupakan bisnis yang sangat menjanjikan. Ulat maggot diburu oleh peternak ikan dan unggas untuk dijadikan pakan alternatif karena dinilai sangat ekonomis.

Jefry mengatakan, saat ini dia tengah mengembangkan penilitian campuran antara pelet ikan dengan maggot. Ada tiga sampel yang diujinya yakni campuran maggot dengan pelet dengan rasio persantese 30 dan 70, kemudian maggot 50 persen : pelet 50 persen dan maggot 70 persen : pelet 30 persen. (Dhi)

Comments (0)
Add Comment