Kampar, Galamedia.co.id — Peralihan musim kemarau, membuat BPBD Kampar siaga bencana. Sebab ada potensi angin puting beliung saat peralihan musim.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kampar memperkirakan curah hujam tinggi masih berlangsung sampai jelang puasa. Intensitas hujan masih cukup tinggi memasuki Maret 2023.
Itu disampaikan Kepala Pelaksana BPBD Kampar, Agustar melalui Kepala Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops-PB), Adi Candra Lukita. Ia mengatakan, biasanya cuaca memasuki fase kering sejak Januari.
Cuaca basah yang sedang terjadi dapat dipengaruhi oleh efek La Nina. Sehingga masih berpotensi menimbulkan bencana hidrometeorologi.
“Dari basah ke kering biasanya rawan terjadi puting beliung. Inilah yang kita wanti-wanti, masyarakat kita ingatkan waspada,” kata Candra dikutip Tribunpekanbaru.com, Rabu (1/3/2023).
Pola sebaran hujan di Riau tahun ini mirip 2019. Sebagian wilayah masih di fase basah, sementara sebagian lagi sudah memasuki fase kering di Maret.
Kampar termasuk daerah yang masih berada di fase basah. Dibuktikan dengan hujan yang kerap tidak merata. Bahkan di Kampar sendiri sering hujan lokal.
Maka itu, peringatan dini terhadap potensi banjir masih terus digalakkan. Pihaknya masih fokus mensosialisasikan kewaspadaan terhadap luapan sungai.
Di sisi lain, juga harus bersiap-siap menghadapi kemarau. Walau belum dapat dipastikan kapan cuaca basah bakal berakhir dan beralih ke cuaca kering.
Candra mengatakan, di Kampar sudah terbentuk Satuan Tugas Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) sejak bulan lalu. Maka itu, Pemkab Kampar akan menggelar rapat koordinasi (rakor) penanggulangan hujan dan Karhutla pada Senin (6/3/2023). (*)