Kampar, (GM) — Rektor didampingi rombongan akademisi UIN Suska Riau Selasa (31/08) siang, mengunjungi salah satu peternakan yang dimiliki oleh salah seorang mantan Bupati Kampar Jefry Noer, yang berada di kampung wisata tiga dara, Kabupaten Kampar.
Dalam kesempatan tersebut, Jefry Noer memperkenalkan kepada tamu undangan salah satu program yang telah dibentuknya beberapa tahun belakangan ini untuk mengolah kotoran sapi menjadi biogas yang ramah lingkungan.
“Sistem peternakan dengan penerapan usaha pengelolaan limbah menjadi Biogas ini merupakan salah satu upaya untuk meminimalisasi limbah ternak dan tidak mencemari lingkungan disekitarnya, “ujarnya.
Selain penerapan pengolahan limbah ternak dilahan miliknya, Mantan Bupati Kampar dua priode ini juga sedang melakukan budidaya ulat maggot untuk dijadikan pakan ternak ikan lele guna menghemat pengeluaran dalam budidaya perikanan.
“Ulat maggot larva dari lalat Black Soldier Fly (BSF) memiliki banyak kegunaan salah satunya untuk pakan ternak, selain ikan lele maggot bisa juga untuk pakan unggas. Dengan harga yang murah jadi cara menghemat pengeluaran untuk pembelian pakan, selain itu kandungan protein yang tinggi berguna untuk mempercepat pembesaran hewan ternak, “paparnya.
Dirinya juga mengharapkan kepada masyarakat khususnya para mahasiswa untuk mengikuti jejaknya dalam membuka usaha ekonilomi kreatif ditegah pandemi covid-19 seperti saat ini.
Dalam kesempatan tersebut, Rektor UIN Suska Riau, Prof. Dr. Khairunnas Rajab, M.Ag memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada Jefry Noer, yang telah mengimplementasikan program-program ekonomi kreatif untuk dapat dicontoh oleh masyarakat luas.
“sampai saat ini tidak banyak masyarakat yang berfikir panjang untuk mengolah limbah ternak menjadi sesuatu yang sangat menguntungkan. Apa yang dilakukan Pak Jefry ini, Salah satunya bertadabur alam, insyaallah kedepan ilmu-ilmu ini akan bermanfaat bagi orang banyak, “ungkap Khairunnas.
Dalam kesempatan tersebut, Jefry Noer juga melakukan uji coba gas yang diperoleh dari limbah ternak sapi tersebut untuk memasak dan juga dapat menjadi eneri listrik untuk penerangan sehari-hari. (Dhi)