ROHIL, Galamedia.co.id — Bank Indonesia bersinergi dengan TPID Rokan Hilir menggalakkan program Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) dengan melakukan panen raya padi seluas 450 hektar. Panen raya dilaksanakan pada tanggal 5 Maret 2024.
Panen raya dihadiri Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Riau, Asisten 2 Bidang Ekonomi dan Pembangunan Kab. Rokan Hilir, Forkopimda Kab. Rokan Hilir, Perwakilan TPID Provinsi Riau dan TPID Kab. Rokan Hilir, Camat Rimba Melintang, Kepala Desa Se-Kecamatan Rimba Melintang, dan para anggota kelompok tani.
Produktivitas padi di Desa Mukti Jaya ini merupakan salah satu yang tertinggi di Riau, mencapai 7 ton per hektar dan diyakini dengan luas lahan seluas 450 hektar hasil produksi padi mencapai lebih dari 3.000 ton.
Tingginya hasil panen padi tersebut menjadi berita baik di tengah isu kelangkaan dan kenaikan harga beras belakangan ini dan capaian ini tidak terlepas dari berbagai pendampingan yang diberikan oleh Bank Indonesia Provinsi Riau dan TPID Rokan Hilir.
Menurut Kepala Perwakilan BI Provinsi Riau, Panji Achmad, Rabu (6/3/24) kegiatan panen raya padi kali ini dirangkaikan dengan panen perdana demplot digital farming padi di lahan seluas 0,5 hektar di Gapoktan Mukti Jaya. Program ini dimulai Bank Indonesia Provinsi Riau pada November 2023.
Menariknya, implementasi teknologi digital ini diterapkan pada lahan yang memiliki produktivitas terendah yakni hanya 5,5 ton/ha dalam sekali panen. Penerapan teknologi digital, berupa digital farming di sisi hulu, dengan memanfaatkan perangkat Rapid Soil Check (RSC) dan Climate Station yang diberikan oleh Bank Indonesia. Penerapan teknologi di demplot Gapoktan Mukti Jaya ini mampu meningkatkan hasil panen sebesar 63% menjadi 9 ton/ha, lebih tinggi dibanding rata-rata hasil panen kelompok selama ini. Penerapan teknologi ini juga berdampak pada efisiensi pupuk sebesar 10%, dengan tinggi tanaman meningkat sebesar 4%.
“Jadi penghematan biaya, justru diikuti oleh peningkatan hasil panen,” terang Panji Achmad.
Hasil positif dari implementasi program tersebut juga disambut baik oleh jajaran Pemerintah Kabupaten dan TPID Rokan Hilir.
Asisten 2 Bidang Ekonomi dan Pembangunan Kabupaten Rokan Hilir, Rahmatul Zamri S.Sos mengatakan bahwa Kabupaten Rokan Hilir merupakan salah satu sentra pertanian penghasil padi terbesar di Riau dan produktivitas para petani di Desa Mukti Jaya tergolong yang tertinggi. Penerapan teknologi dengan pemanfaatan Rapid Soil Check dan Climate Station tersebut terbukti membuat penggunaan pupuk makin efisien, tidak boros, dan berdampak positif pada hasil panen. Kesejahteraan petani pun meningkat.
“Hal ini sangat baik, dan kami berharap program serupa dapat direplikasi pada kelompok tani yang lain, ataupun komoditas pangan lain,” ujarnya.
Kedepannya, tambahnya, sinergi dan kolaborasi Bank Indonesia Provinsi Riau dan TPID se-Riau untuk meningkatkan produktivitas komoditas beras ataupun komoditas pangan lainnya, menjaga ketersediaan pasokan dan pengendalian inflasi pangan akan terus ditingkatkan dengan mengacu pada framework pengendalian inflasi 4K (Keterjangkauan Harga, Ketersediaan Pasokan, Kelancaran Distribusi, dan Komunikasi Efektif).
Bank Indonesia Provinsi Riau menghimbau agar setiap TPID tetap menjalankan program-program inovatif dan pemberian bantuan sarana prasarana pertanian untuk peningkatan produksi pangan. Dengan demikian, ketergantungan Provinsi Riau akan komoditas pangan dari luar daerah dapat berkurang dan inflasi pangan dapat lebih terkendali. ***